Selasa, 08 September 2020

Paus pembunuh

Killerwhales jumping.jpg
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Paus pembunuh[1]
Seguni[2]
Orcinus orca Edit the value on Wikidata
Killerwhales jumping.jpg
Dua ekor seguni dekat Pulau Unimak, di timur Kepulauan Aleut, Alaska
Orca size-2.svg
Perbandingan ukuran dengan manusia
Rekaman
Menu
0:00
Edit the value on Wikidata
Data
Waktu kehamilan16,5 bulan Edit the value on Wikidata
HabitatSamudra Dunia Edit the value on Wikidata
Status konservasi

Kekurangan data
IUCN15421 Edit the value on Wikidata
Taksonomi

KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCetacea
FamiliDelphinidae
GenusOrcinus
SpesiesOrcinus orca Edit the value on Wikidata
(Linnaeus, 1758)

Tata nama
Sinonim taksonDelphinus orca (en) Terjemahkan Edit the value on Wikidata
ProtonimDelphinus orca Edit the value on Wikidata
Distribusi
Cypron-Range Orcinus orca.svg
Edit the value on Wikidata
Foto seekor paus pembunuh

Paus Pembunuh, Seguni,[4][5][6] atau Orca (Orcinus orca) adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba. Sebenarnya paus ini tergolong sebagai lumba-lumba. Namun, karena ukurannya yang sangat besar dibanding lumba-lumba lain, banyak yang menyebutnya sebagai paus. Spesies ini ditemukan di seluruh samudera, dari kawasan dingin seperti Arktik dan Antarktika hingga kawasan bersuhu hangat. Seguni merupakan pemangsa puncak di lautan, dimana sebagian besarnya memangsa ikan, sementara kelompok lainnya memakan mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, walrus hingga paus besar. Pada 4 Oktober 1997 di lepas pantai California, Amerika Serikat, sekelompok pengamat paus yang sedang bepergian di Pulau Farallon telah merekam sebuah kejadian unik mengenai seguni yang menyerang hiu putih dewasa dan kemudian memakan hiu tersebut.[7] Pernyataan yang mengatakan bahwa Hiu merupakan pemangsa yang mengendalikan rantai makanan teratas di laut pun terpatahkan karena peristiwa itu. Seguni hidup secara berkelompok, dimana mereka sering berburu bersama dengan anak-anaknya yang masih belajar berburu. IUCN menetapkan status konservasi hewan ini sebagai tidak diketahui, karena beberapa paus pembunuh berbeda jenis.[3] Beberapa populasi lokal sudah terancam karena kehilangan habitat, pengaruh polusi, dan ditangkap untuk tujuan atraksi laut,[8] serta terkadang munculnya konflik dengan nelayan.[9]

Rupa

Hewan ini biasanya memiliki punggung hitam, dada dan bagian samping tubuh putih, dan belang putih besar di belakang matanya. Anaknya lahir dengan warna kulit kekuning-kuningan, yang nantinya berubah menjadi putih. Seguni memiliki tubuh yang berat dan tegap[10] dengan sirip punggung besar yang tingginya bisa mencapai 1,8 m (5,9 ft)[11] Hewan ini dapat tumbuh dengan rekor panjang jantan dewasanya dapat mencapai 9,8 meter.[12] Sehingga mereka dapat memakan ikan berukuran besar seperti hiu putih dengan mudah.[13]

Kehidupan

Seguni biasanya memakan ikan, anjing laut, hiu putih, dan hewan laut lainnya yang biasanya mencari makanan secara bersama-sama dimana satu kelompok (pod) dapat terdiri dari 100 ekor. Hewan ini merupakan salah-satu mamalia tercepat di air dan dapat berenang dengan kecepatan 55 km/jam.[14]

Hewan ini memiliki hubungan sosial rumit yang sama dengan lumba-lumba. Hubungan sosial seguni hampir mirip dengan manusia, mereka dapat mengajarkan anak-anaknya berburu atau mencari sumber makanan lain bila sumber makanannya menipis, misalnya bila jumlah ikan menurun mereka akan mencoba mencari sumber makanan baru seperti hiu putih dan mereka akan mencoba cara untuk menaklukannya bila berhasil caranya akan diajarkan untuk anak-anaknya.[15][16]

Hubungan dengan manusia

Seguni adalah hewan yang tidak dianggap berbahaya terhadap manusia, Tidak pernah tercatat adanya seguni yang menyerang manusia di lautan lepas. Seekor seguni tercatat pernah menolong satu keluarga dari serangan hiu dan mendorong kapal ilmuwan yang tersesat ke dekat daratan.[17] Namun, tercatat bahwa seekor seguni bernama Tilikum dalam penangkaran SeaWorld Orlando menenggelamkan pelatih orca bernama Dawn Brancheau hingga tewas. Hal ini disebabkan stres tinggi yang dialaminya.[18] Selain itu, seperti manusia, seguni juga sangat bergantung seumur hidupnya dalam lingkaran keluarga dan akan terus berada dalam kelompoknya dari lahir hingga mati, sehingga mengurungnya dalam kolam kecil seperti dalam SeaWorld dapat menyebabkan stres.
 

[sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_pembunuh ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar